Perkembangan kognitif terkait dekat dengan perkembangan intelektual dan pertumbuhan mental yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yakni kematangan fisik, pengalaman dan interaksi dengan orang-orang sekitarnya.
Ada beberapa teori yang menunjukkan kontribusi besar dalam menjelaskan perkembangan kognitif pada anak, diantaranya yakni teori konstruktivist, sosiokultural dan kecerdasan jamak (multiple intelligence).
Tahap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Berikut ini yakni tahap perkembangan kognitif anak usia dini (0-8 tahun) menurut Piaget
1. Tahap Sensorimotor (0-18 bulan)
Pada tahap ini, bayi hanya bergantung pada gerak dan indera dalam mengetahui sesuatu. Berpikir pada bayi sangat berbeda dengan berpikir pada orang dewasa. Pada tahap ini, berpikir terkait dekat dengan gerakan fisik dan indera bayi. Baginya inteligensi yakni kemampuan untuk memperoleh apa yang diinginkan melalui gerakan dan persepsi.
Piaget menyebut struktur agresi bayi dengan istilah skema. Sebuah denah dapat berupa pola agresi untuk menghadapi lingkungan, ibarat melihat, menggenggam, memukul, atau menendang.
Tahap sensori motor terbagi menjadi beberapa tahapan sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
2. Tahap Pra Operasional (18 bulan - 6/7 tahun)
Usia 18-24 bulan ini ditandai dengan internalized thought. Anak pada tahap ini mula-mula memecahkan duduk perkara dengan memikirkannya terlebih dahulu melalui kesan mental. Pada tahap ini anak mempelajari duduk perkara sebelum bertindak dan terlibat dalam acara trial and error secara fisik.
Pada usia pra sekolah, anak dapat menggunakan simbol dan pikiran internal dalam memecahkan masalah. Pikiran mereka masih terkait dengan objek faktual ketika ini dan sekarang.
3. Tahap Operasional Konkret (8-12 tahun)
Anak sekolah dasar Iebih aneh dalam berpikir. Mereka sudah dapat berpikir logis tahap awal dalam memecahkan masalah. Mereka masih membutuhkan objek faktual dalam belajar.
Hasil perkembangan kognitif dan berguru anak usia 6 tahun antara lain:
1. mengenali warna-warna (minimal 6 warna);
2. mengenal bentuk-bentuk geometri (minimal 6 bentuk);
3. memahami dimensi dan kekerabatan (seperti atas-bawah, dalam luar, depan belakang) dan waktu yang berbeda ( pagi, sore, siang, malam);
4. memahami perbedaan ukuran (besar kecil, pendek tinggi, tipis tebal, lebar sempit);
5. memahami konsep sains sederhana (contoh: apa yang terjadi jikalau warna dicampur);
6. memahami perbedaan rasa ( manis, asam, pahit, pedas, asin);
7. memahami aroma (bau);
8. dapat mengekspresikan pikiran dan ide;
9. dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan;
10. dapat bernyanyi;
11. senang bertanya;
12. memahami angka dan bisa menghitung angka (minimal hingga 10);
13. dapat menggambar sederhana;
14. dapat menulis kata-kata sederhana;
15. dapat membuat kalimat sederhana;
16. dapat bermain pura-pura;
17. memahami fungsi uang.
Baca juga: PERKEMBANGAN FISIK/MOTORIK ANAK USIA DINI